KENALKAN DAKWAH CULTURAL PADA SANTRI MBS
Lurah Pondok Membuka Acara Workshop Pantomim
MBS Kota Magelang
Magelang.
Muhammadiyah Boarding School (MBS) Kota Magelang merupakan satu-satunya
pesantren modern Muhammadiyah yang ada di Kota Magelang. Pesantren yang
terletak di tengah kota tersebut terdiri dari santri putra dan putri
sebanyak 146 anak dari jenjang menengah pertama dan menengah atas. Untuk
pembelajaran formalnya terbagi menjadi dua yaitu di SMP Muhammadiyah 1
Alternatif (Mutual) dan SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang. Dengan system
boarding, maka para santri mendapat bekal tambahan yaitu menanamkan nilai-nilai
agama sebagai bekal pribadi para santri. Oleh karena itu, dalam mengembangkan
dakwahnya tentunya para santri diberikan bekal sebagai senjata saat terjun
dilapangan.
Salah
satu cara MBS Kota Magelang dalam mengembangkan dakwahnya, maka para santri
dikenalkan model dakwah melalui seni. Dakwah yang dikemas dengan suatu hiburan
akan menambah lebih menarik dan tidak terkesan menggurui, namun mereka yang
melihatnya akan mampu merenungi maksud dari pesan seni tersebut. Itulah salah
satu alasan MBS Kota Magelang memberikan acara “Workshop Pantomim” kepada para
santri MBS Kota Magelang. Kegiatan yang dilaksanakan di Kampus MBS Kota
Magelang Jl. Tidar 21 Kota Magelang tersebut di isi oleh teman-teman Komunitas
Pantomim Kota Magelang pada hari Ahad, (21/10/18)
Dalam
sambutannya, Zudin Anas selaku lurah pondok menyampaikan bahwa kegiatan
workshop pantomim adalah rangkaian dari peringatan Hari Santri Nasional yang
jatuh pada tangal 22 oktober 2018 kemarin.
Komunitas Pantomim Magelang Mengisi Materi
“Dalam acara Hari
Santri Nasional, MBS Kota Magelang mengajak para santri untuk mengenal seni
sebagai media dakwah. Salah satu yang dikenalkan untuk saat ini adalah seni pantomim”,
kata Zudin Anas.
Acara yang dilaksanakan
mulai pukul 08.00 – 11.30 WIB tersebut diisi oleh Mrr. Imz dari Komunitas
Pantomim Magelang. Ia menambahkan bahwa seni pantomime merupakan suatu seni
olah tubuh tanpa suara sehingga penikmatnya harus pandai-pandai mencari makna
dari setiap gerak tubuh.
“Terimakasih kepada MBS
Kota Magelang yang telah mengajak kami dari komunitas pantomime Magelang untuk
bersama-sama melestarikan sebagai media dakwah”, ucap Mr. Imz
Ahmad Haryanto, S. Pd.I selaku direktur MBS Kota Magelang memaparkan bahwa Muhamadiyah tidak anti seni, sebagaimana amanah Muktamar ke 48 di Makasar bahwa Muhammadiyah mempunyai konsep gerakan dakwah kultural yang menjadi lorong dakwah Muhammadiyah dalam dimensi seni. (Kon : FF)
0 Response to "KENALKAN DAKWAH CULTURAL PADA SANTRI MBS"
Post a Comment