Nasyiatul Aisyiyah Gandeng Polresta Magelang Dalam FGD Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak
SURYAWARTA.COM - MAGELANG Kekerasan
terhadap perempuan dan anak masih menjadi momok yang belum hilang dilingkungan
sekitar kita. Tawuran pelajar, tindak asusila terhadap anak dibawah umur,
bahkan perilaku KDRT belum dapat hilang dalam komunitas lingkungan yang selama
ini kita jumpai. Hal ini yang melatarbelakamgi Pimpinan Daerah Nasyiatul
Aisyiyah (PDNA) Kota Magelang untuk bermitra kepada aparat dan mengundang
beberapa stackholder dalam kegiatan Farum Grup Diskusi (FGD) tentang Pencegahan
Tindakan Kekerasan pada Perempuan dan Anak yang bekerjasama dengan Polresta
Magelang di Aula Mapolresta, Kamis (17/19).
Eko Kurniasih Pratiwi selaku Ketua
PDNA Kota Magelang menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan follow up dari
silaturahmi pengurus PDNA Kota Magelang beberapa waktu yang lalu. Dengan adanya
komunikasi yang baik dengan pihak kapolresta Magelang, diharapkan PDNA terus
berkiprah dalam memberikan kontribusi positif untuk masyarakat.
Perempuan yang juga menjadi dosen
di salah satu perguruan tinggi swasta di Magelang tersebut menjelaskan bahwa
masyarakat masih lemah dan kurang peduli dengan kasus kekerasan pada anak dan
perempuan. Selain menyangkut privasi, menurutnya lemahnya edukasi dan
sosialisasi pada publik.
“Mari kita kenali kekerasan pada
anak, peduli dan advokasi mereka. Jangan biarkan korban menjadi terusik
psikisnya dan menjadi manusia yang rusak masa depannya”, ujarnya.
Dalam acara tersebut, ada 2
narasumber dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Magelang
dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kota
Magelang.
Yulis yang
merupakan nara sumber perwakilan dari DP4KB Kota Magelang mengapresiasi
kegiatan yang digagas oleh PDNA Kota Magelang. Menurutnya sejalan dengan
program Walikota Magelang yaitu atas dicanangkannya Kota Magelang sebagai kota
layak anak.
“Advokasi dalam
tindak kekerasan pada perempuan dan anak di Kota Magelang masih lemah. PDNA
sebagai anak muda Muhammadiyah harus andil dan terlibat dalam mengurangi
terjadinya kasus-kasus serupa”, ucapnya.
Unit PPA
Polresta Magelang, Retno menjelaskan bahwa secara hukum sudah diatur dengan
tegas. Maka ia meminta masyarakat untuk bisa bertindak aktif jika ada kejadian
di lingkungan sekitar.
Acara tersebut
diikuti sebanyak 50 orang yang melibatkan Aisyiyah, Ikatan Pelajar
Muhammadiyah,dan Ikatan Mahasisea Muhammadiyah.
Pungkasnya, Tiwi
berharap pasca acara tersebut para organisasi otonom (ortom) muhammadiyah dapat
tersentuh dan bergerak secara jamaah dalam menangkap isu-isu kasus kekerasan
perempuan dan anak. (Mgl/Fury)
0 Response to "Nasyiatul Aisyiyah Gandeng Polresta Magelang Dalam FGD Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak"
Post a Comment