Konferensi Pers PWM : Dampak Corona Multidimensi, Muhammadiyah Tak Boleh Abai
Muhammadiyah, setiap ada bencana langsung terlibat. Bahkan, prinsip Muhammadiyah, sekarang berangkat sekarang bertindak. Termasuk dalam penanganan bencana Covid-19 (corona), kita tidak boleh terlambat dalam penanganan. Demikian kata Tafsir selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah dalam konferensi pers di Kantor PWM, Kamis (26/03/2020).
Hadir pula dalam konferensi pers Ketua Pos Koordinasi (Poskor) Covid-19 Muhammadiyah Jawa Tengah (Naibul Umam), Wakil Ketua Poskor Covid-19 Muhammadiyah Jawa Tengah (Hasan Bayuni), Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PWM Jawa Tengah (Teguh Hadi Prayitno), Tim Relawan Muhammadiyah Disester Management Canter (MDMC) Jawa Tengah, Lembaga Amil Zakat Infaq Sodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Jawa Tengah, dan Tim Media MPI PWM Jawa Tengah.
Tafsir kembali mengatakan bahwa Muhammadiyah Jawa Tengah sudah memulai langkah dari elemen cabang, daerah, hingga wilayah. Bahkan PWM sudah langsung berkoordinasi dengan komponen Muhammadiyah yaitu MDMC dan Lazismu.
Foto : Suasana konferensi pers Muhammadiyah Jawa Tengah dalam respon Covid-19 di Kantor PWM Jawa Tengah |
"Kita juga sudah membagikan 5 ribu potong alat pelindung diri (APD) kepada rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah di Jawa Tengah yang menangani Pasien Dalam Pengawasana (PDP). Ada 8 rumah sakit yang dikoordinir oleh Majelis Pelayanan Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jawa Tengah untuk turut menangani dan penanggulangan Covid-19", katanya dalam konferensi pers.
Lebihlanjut, Tafsir meminta kepada MDMC dan Lazismu agar terus berkoordinasi dengan pihak Muhammadiyah. MDMC selaku tim Poskor dan Lazismu yang bertanggungjawab dalam penggalangan dana tetap terus bergerak.
"Dampak dari Covid-19 sudah multidimensi, bukan hanya tentang kesehatan, agama bahkan ekonomi menjadi dampak yang serius. Maka Muhammadiyah tak boleh abai dalam bencana ini", pungkasnya.
Naibul Umam selaku ketua Poskor Covid-19 Muhammadiyah Jawa Tengah meminta kepada seluruh MDMC dimasing-masing daerah untuk terus berkoordinasi dan up date data. Langkah taktis seperti penyemprotan disinfektan, siaga kondisi, harus dijaga.
"Kita sudah buat tim poskor Covid-19 Muhammadiyah Jawa Tengah. Tiap daerah sudah ada perwakilan. Maka, diharapkan mampu menjawab kegalauan masyarakat. Call center harus mampu memberi jawaban yang meneduhkan dan kita tetap siaga sampai 29 Mei 2020 dan memperhatikan himbauan pemerintah", jelasnya.(smrg/fur)
0 Response to "Konferensi Pers PWM : Dampak Corona Multidimensi, Muhammadiyah Tak Boleh Abai"
Post a Comment