Tim Medis MDMC Tembus Daerah Terisolir Menggunakan Helikopter BNPB

Foto : Tim Relawan Muhammadiyah saat menuju Desa Tandeallo menggunakan helikopter BNPB

SURYAWARTA.COM-Nasional Trauma, kekurangan logistik, dan juga terisolir menjadikan para korban gempa Sulawesi Barat semakin kesulitan. Bencana yang terjadi bukan hanya saja gempa, namun dicuaca yang seperti saat ini, curah hujan tinggi mengakibatkan longsor. Ini diperparah akses jalan yang rusak. 

Salah satunya desa Tandeallo. Desa di kecamatan Ulumanda Kab. Majene ini terisolir dan belum banyak tersentuh. Desa dengan 9 dusun ini akses jalan tertutup longsoran tebing. 

Dengan koordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), relawan Muhammdiyah yang tergabung dalam Muhammdiyah Disaster Management Center (MDMC) mampu menembus kampung terisolir tersebut. Menggunakan helikopter milik BNPB, tim medis  MDMC memeriksa kondisi kesehatan dan melakukan asesmen.

Wildan Firmansyah, dokter dari tim MDMC asal RS. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sampai di lokasi langsung membuka layanan kesehatan di dusun Taukong desa Tandeallo. Dirinya dibantu oleh seorang perawat, Imam Fitrianto.

Foto : Tim Relawan Medis Muhammadiyah sedang melaksanakan pemeriksaan kesehatan di Desa Tandeallo

"Mereka butuh layanan kesehatan. Sebenarnya disini ada puskesmas pembantu. Namun, bangunan rusak parah", kata dokter Wildan.

Hasil asesmen dan pemeriksaan, warga merasakan batuk pilek, pusing, sakit mata, dan juga kecemasan karena masih ada rasa trauma.

"Bahkan mereka masih ada yang tidak berani tidur didalam rumahnya", katanya, Kamis (21/01/21).

Dikatakan, bahwa warga mengandalkan bantuan dari MDMC. Pasalnya sementara hanya bisa dilalui menggunakan jalur udara. Saat ini helikopter BNPB dengan personil relawan Muhammdiyah.

"Hal ini menyulitkan warga untuk memenuhi kebutuhan. Mereka mengandalkan bantuan dari kami yang dibawa menggunakan helikopter BNPB", pungkasnya.

Kontributor : Fury Fariansyah

Share this post