Workshop SMP Mutual : 7 Awal Stadium Kebangkrutan Sekolah
SURYAWARTA.COM-Magelang SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang saat ini telah mampu membius masyarakat. Saat ini sudah menjadi kiblat pendidikan yang terus berproses. Hal ini menjadi tidak mudah, karena mempertahankan lebih sulit dari pada membangun awal. Semangat itu harus dirawat, jangan terlalu nyaman dengan keadaan. Jadikan tantangan menjadi sebuah kelebihan yang harus ditangkap. Demikian kata Salamun selaku Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Magelang dalam membuka acara Workshop Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan SMP Mutual, Selasa (4/7) di Hotel Akasa Kaliurang Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini, dirinya mengatakan bahwa ada 7 ciri yang bisa dideteksi ketika sekolah mengalami stadium kebangkrutan. Pertama, saat guru karyawan suka menunda target kerja sehingga pekerjaan yang mudah menjadi tidak beraturan. Maka diteksi dini hal ini harus selalu dilakukan. Kedua, suka mengeluh menjadi senjata kerja sehingga pekerjaan tak kunjung tercapai sempurna. Ketiga, mulai menyalahkan keadaan dan tidak mau berinstripeksi. Merasa bahwa dirinya sudah berbuat banyak padahal hanya sekedar perasaan dan tak mau lelah berjuang. Keempat, selalu mencari zona nyaman dan aman. Merasa cukup dengan pencapaian karena ia merasa bahwa kondisi saat ini sudah aman. Padahal perubahan itu pasti, sedang kompetitor selalu berinovasi. Kelima, selalu menyalahkan kompetitor dan merasa dirinya sudah paling berjuang. Posisi ini menunjukkan bahwa dirinya sudah tidak layak sebagai pejuang, bisa jadi dia adalah benalu yang siap menerima namun tidak siap untuk memberi. Keenam, selalu menyalahkan dalam setiap kegagalan bukan mencari solusi sehingga terjadi gejolak kesekan bahkan menjadikan konflik sebagai obrolan. Ketujuh, merasa paling berjuang sehingga menganggap dirinya orang paling penting. Merasa jika tidak ada dirinya maka semua tidak jalan, padahal dirinya hanya bagian kecil yang tersusun menjadikan kebersamaan.
Hadir pula dalam pembukaan tersebut ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PDM Kota Magelang, Edy Sucahyo. Dirinya mengapresiasi SMP Mutual sebagai satu-satunya SMP Muhammadiyah di Kota Magelang yang selalu melaksanakan workshop tahunan sebagai evaluasi diri.
"SDM itu aset berharga. Maka harus dirawat dan terus diberikan upgrade semangat, motivasi dan kompetensi", tegasnya.
Dalam laporannya, Wasi'un selaku kepala sekolah menyampaikan bahwa acara ini diikuti 52 pendidik dan tenaga kependidikan.
"Ini menjadi agenda rutin tahunan. Selama 1 tahun kita laksanakan 2 kali workshop sebagai bagian dari pembekalan dan evaluasi diri untuk memetakan kembali visi misi sekolah", ucapnya.
Selain itu, dirinya menyampaikan bahwa tema yang diangkat kali ini "Pembelajaran Berpihak Pada Murid". Diharapkan implementasi kurikulum merdeka menjadi aksi nyata yang dapat memberikan layanan terbaik kepada para siswa.
Kontributor : Fury Fariansyah
0 Response to "Workshop SMP Mutual : 7 Awal Stadium Kebangkrutan Sekolah"
Post a Comment