Aktif Program LKLB, Saniyatul Mahfidhoh Diundang Dalam Konferensi Internasional HAM
SURYAWARTA COM-Magelang Menjadi sebuah kebanggaan bagi Saniyatul Mahfidhoh dapat hadir dalam undangan Konferensi Internasional HAM yang diselenggarakan oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM). Kegiatan yang terselenggara atas kerjasama antara Kementrian Hukum dan HAM dan dan Institut Leimena ini dalam rangka memperingati 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Acara ini mengangkat tema besar “ Human Dignity And Rule of Law for A Peaceful and Inclusive Society’ (Martabat Manusia dan Supremasi Hukum untuk Masyarakat yang Damai dan Inklusif).
Acara ini diikuti oleh perwakilan institusi pendidikan, cendekiawan serta guru yang terpilih dengan total peserta sebanyak 100 orang dengan narasumber bertaraf internasional yang dilaksanakan di Hotel Kempinski Jakarta, Senin-Selasa (13-14/11).
Dirinya mendapat undangan tersebut karena aktif menjadi fasilitator kegiatan Literasi Keagamaan dan Lintas Budaya (LKLB). Selain dihadiri 100 peserta, acara ini juga diikuti via zoom oleh peserta sebanyak 2359 orang.
“Rasanya sangat berharga dapat bertemu dengan para aktifis lintas agama. Hal ini menyadarkan kami bahwa pengalaman dan wawasan itu sangat penting. Acara ini membawa kami dalam rasa syukur sehingga dapat menjadi motivasi untuk belajar tanpa batas”, jelas Perempuan yang akrab disapa Fifi.
Menurutnya, guru harus mampu menghasilkan generasi yang potensial dan unggul dengan kompetensi profesionalnya. Sebagai guru Pendidikan Agama Islam (PAI), dirinya berharap bahwa guru harus mampu mempunyai wawasan global ditengah kebinekaan. Mengajarkan toleransi beragama sebagai bagian dari Upaya mendamaikan semesta dalam bingkai pondasi agama dan pluralitas bangsa. Ini sejalan dengan dengan program LKLB yang mengajarkan 3 kompetensi yaitu kompetensi pribadi, kompetensi komparatif dan kompetensi kolaborasi.
“Keberagaman adalah rahmat. Perbedaan itu diilustrasikan lukisan lukisan, apabila lukisan warna putih semua atau hijau semua. Apakah lukisan ini indah? . Tangan yang beranggotakan lima jari ini berbeda bentuk dan panjangnya. Apakah kelima ini saling menyalahkan? Jadikan keberagaman sebagai alat pemersatu bangsa”, Tegasnya yang juga menjadi guru di SMK Muhammadiyah Kota Magelang.(Mgl/fur)
0 Response to "Aktif Program LKLB, Saniyatul Mahfidhoh Diundang Dalam Konferensi Internasional HAM"
Post a Comment