Terus Berkarya, Cerita Dibalik Jas Putih PMR SMP Mutual
Foto : Anak PMR SMP Mutual sedang berbaris saat pemberian penghargaan kelas terbersih dimomen upacara bendera hari senin
SURYAWARTA.COM-Magelang Tepat pukul 06.30 WIB selalu menjadi pemandangan yang biasa di depan kampus SMP Muhammadiyah 1 Alternatif. Padat. Lalu lalang kendaraan tak pernah sepi. Apalagi musim hujan seperti ini, macet pastinya. Pasalnya para orang tua memilih mengendarai mobil demi mengantarkan putra-putri tercintannya.
Senyum elok para guru sudah menyambut. Bibir tipis terucap selalu menyejukkan qolbu. "Assalamualaikum". Itu sapaan pertama yang wajib para pejuang pendidikan ucapkan.
Setidaknya ada 530 siswa yang tinggal selama kurang lebih 10 jam. Sekolah ini memang berbeda dengan sekolah lain. Program fullday sampai sore menjadi pilihan orang tua. Tidak hanya itu, sekolah ini juga memiliki program boarding. Jadi, setengah dari jumlah siswa menginap di kampus yang terletak di Jl. Singosari nomer 80 Kota Magelang.
Ditengah riuhnya aktifitas pembelajaran sehari-hari, ada peran hebat dari mereka anak-anak yang tergabung di Palang Merah Remaja (PMR) SMP Mutual. Mereka mempunyai identitas khas, jas warna putih. Setiap hari tepatnya saat dhuhur, mereka keliling ke kelas-kelas dari satu per satu. Tugas mereka adalah mengecek kebersihan kelas. Bisa dikatakan, mereka punya tugas sebagai polisi kebersihan sekolah.
Tidak mudah memang, membangun jiwa kesadaran dalam kebaikan butuh pembiasaan. Seperti membuang sampah pada tempatnya dan peduli sampah yang tidak pada tempatnya.
Mereka jalani dengan penuh bahagia. Jadwal yang apik terus mereka jalani merekap lembaran-lembaran catatan.
Foto : Penyerahan apresiasi kepada kelas terbersih oleh kepala sekolah, Wasi'un, M. Pd.I
"Ya...senang saja. Kita bisa saling menjaga kebersihan dan belajar tanggungjawab. Ikut PMR tentu banyak pengalaman", ujar Faris Akmal salah satu anggota PMR yang ditemui jurnalis suryawarta.
Tidak banyak para remaja yang punya hati mulia. Mungkin, ikrar dan janji saat dalam pelantikan menjadi sebuah saksi dan ikatan.
Saat ini, peran anak-anak PMR SMP Mutual dalam peran mengingatkan kebersihan sangat bermanfaat. Mereka tidak ingin, sekolah dengan fasilitas yang mumpuni ini rusak dan tidak nyaman hanya karena kurangnya peduli terhadap sampah.
"Yang paling tidak enak itu saat keliling, pasti ada yang nyinyir. Dianggap bikin ribet, dianggap sok hebat, tapi ini adalah tugas kita dan menjadi tanggungjawab. Dijalani saja", ungkap Bio Paska selaku ketua PMR dalam bercerita pengalaman pahit.
Rekapan akhir bulan ini akan diberikan apresiasi kepada kelas terbersih. Semoga nantinya mendorong dan memberikan motivasi dalam menjaga kelas untuk bersih dan sehat.
Kontributor : Fury Fariansyah
0 Response to "Terus Berkarya, Cerita Dibalik Jas Putih PMR SMP Mutual"
Post a Comment